Powered By Blogger

Rabu, 08 Juni 2011

Kaktus Anti Radiasi?

     Di Negara asalnya Meksiko Kaktus dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, jenis kaktus pir berduri punya kandungan flavonoid yang dikenal sebagai antioksidan yang dapat menangkal alergen dan virus, bahkan melawan karsinogen sebagai anti kanker. Efek anti-peradangan kaktus menyembuhkan iritasi kulit, reaksi alergi mempercepat tumbuhnya sel kulit yang baru. Riset Universitas Arizona meneliti kandungan pektin kaktus dapat menurunkan kolesterol LDL dan juga membantu tubuh menyetabilkan kadar glukosa darah, sehingga menghambat penyakit diabetes. Terdengar kabar di berbagai negara dilakukan penelitian tentang tumbuhan KAKTUS sebagai tumbuhan yang bisa menyerap radiasi Elektromagnetik, baik di Swiss(Institut Geobiologi dari Chardonne) maupun Jepang. Akhir – akhir ini banyak orang Jepang yang menaruh kaktus di samping komputer atau labtop mereka demi menghindari radiasi yang dipancarkan komputer baik monitor maupun gelombang magnetiknya. Menurut study yang mereka dapat, kaktus tidak hanya sebagai peningkat oxygen dan menyaring polusi udara dalam ruangan tetapi juga menetralkan medan elektromagnetik dari layar komputer yang membuat kita menjadi lamban karena meradiasi otak kita. Sebenarnya penelitian pertama adalah Penelitian di Institut Geobiologi Swiss 1980′s mengatakan bahwa orang yang menggunakan komputer setiap hari sering menderita sakit kepala dan setelah menempatkan kaktus di sebelah komputernya keluhan tersebut hilang. Jika anda merasa kerja selalu di depan komputer atau labtop setiap hari dan takut terkena kanker karena radiasi elektromagnetik, tidak salahnya anda membeli kaktus demi menciptakan lingkungan dan pola hidup sehat, tapi bagi saya menanam kaktus adalah hobby dan merupakan keindahan tersendiri dari PenciptaNya.

Selasa, 07 Juni 2011

Cara Perawatan Kaktus

Merawat kaktus itu susah-susah gampang. Ada banyak tips dan trik agar tanaman ini dapat tumbuh dengan indah dan cantik. Lantas, bagaimana perawatan agar koleksi kaktus anda dapat tumbuh dengan sehat? Berikut ini adalah tips yang dapat anda lakukan, diantaranya :
  1. Pertama, batasi kebutuhan sinar matahari. Kaktus merupakan tanaman yang berasal dari daerah yang panas dimana intensitas sinar mataharinya berkisar 70% selama 6 - 8 jam/hari. Walaupun begitu, ternyata kaktus pun menyukai lokasi yang teduh. Ini berarti bahwa kebutuhan sinar mtahari tidak harus dilakukan sepanjang hari. Saat ini, kebanyakan kaktus dipelihara di rumah kaca atau di halaman rumah yang ada atapnya. Selain berfungsi untuk menahan intensitas sinar matahari, rumah kaca juga dapat digunakan untuk menahan air hujan sehingga mencegah melimpahnya air di pot.
  2. Kedua, pilihlah media tanam yang tepat. Kaktus menyukai media kering dan tidak mengikat air terlalu lama. Apabila drainase buruk, maka tanaman akan terserang penyakit busuk di akar. Cara pencegahannya adalah dengan mensterilkan media yang digunakan. Gunakanlah pot berlubang agar air dapat meresap dengan baik sehingga media tidak becek. Terakhir, media yang sudah padat segera diganti dengan media yang baru.
  3. Ketiga, dosis pupuk dalam jumlah yang memadai. Seperti halnya tanaman lain, kaktus juga memerlukan unsur hara untuk tumbuh. Oleh karena itu, perlu ditambahkan pupuk secara rutin. Pastikan pemberian pupuk sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan. Pemupukan yang terlalu banyak dapat menyebabkan pertumbuhan terganggu, tetapi jika terlalu sedikit maka kondisi tanaman pun akan menjadi kurang baik.
  4. Keempat, buatlah jadwal penyiraman. Meskipun kaktus tidak suka media yang basah namun bukan berarti tidak membutuhkan air. Penyiraman harus disesuaikan dengan sifat dari tanaman kaktus itu sendiri. Penyiraman yang terlalu berlebihan dapat mengakibatkan busuk pada bagian akar, dan sebaliknya kurangnya penyiraman menyebabkan tanaman akan mengalami dehidrasi yang ditandai dengan batang mengerut dan kerdil. Jika hal itu terjadi dan terus dibiarkan maka lambat laun tanaman pun akan mati. Oleh karena itu, penyiraman harus teratur sesuai kebutuhan, misalnya seminggu sekali. Penyiraman dianggap cukup jika air sudah keluar dari lubang bawah pot. Gunakanlah sprayer untuk menyiram agar air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman.
  5. Kelima, menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih. Kebersihan di sekitar pertanaman harus terus dijaga untuk mencegah munculnya serangan hama dan penyakit. Misalnya, mencabut rumput dalam pot. Jika tidak dibersihkan maka gulma akan tumbuh subur dan akan menjadi pesaing kaktus dalam memperoleh nutrisi. Selain itu, gulma juga dapat berpotensi menjadi faktor penyakit.
  6. Keenam, lakukanlah penyemprotan insektisida secara rutin. Munculnya hama dan penyakit dapat dicegah dengan menyemprotan pestisida secara berkala. Beragam pestisida dijual di toko pertanian. Sebelum digunakan, perhatikanlah dosis penggunaan yang tertera pada tabel kemasan. Apabila ditemukan gejala serangan hama dan penyakit, maka interval penyemprotan insektisida diperpendek. Lakukanlah penyemprotan pada pagi atau sore hari agar obat dapat terserap secara sempurna. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, ganti media lama dengan media yang baru. Dan akan lebih baik lgi bila sebelum ditanam kembali, akar dibersihkan dan disemprot dengan fungisida.

Pembibitan dan Budidaya Kaktus

     Kaktus bisa dikembang-biakkan dengan berbagai cara. Sebagian orang meperbanyak dengan biji. Walaupun sedikit rumit, cara ini masih tetap dilakukan. Pertama biji kaktus harus dikeringkan, direndam dalam air hangat baru disebar dalam media semai yang biasanya berupa pasir halus, batu bata tumbuk dan tanah kompos. Setelah kaktus berumur setahun dan mempunyai panjang 4-5 cm, kaktus sudah bisa dipindahkan ke media tanam.
Cara yang paling mudah memperbanyak kaktus dengan setek batang. Jika dilakukan dengan cara yang benar, steak paling rendah risiko kegagalannya. Pilih batang kaktus yang tidak terlalu tua atau muda. Potong dengan pisau tajam sepanjang 6 cm. Biarkan 7 - 10 hari di tempat yang sejuk agar luka mengering. Proses berikutnya tinggal menanam di media tanam. Perlu diperhatikan, untuk jenis kaktus bulat atau beruas, pemotongan sebaiknya dilakukan tepat pada bagian ruasnya. Bekas potongan pada tanaman induk biasanya akan tumbuh tunas baru yang siap menjadi bibit setek baru.
      Menyambung kaktus/grafting semakin diminati. Teknik ini mempunyai kelebihan, selain diperoleh bibit tanaman baru, grifting juga menciptakan dua jenis tanaman dari dua kaktus yang berbeda sehingga mempercantik penampilan.
      Pertama, siapkan batang induk/batang bawah, jenis cereus spachianus atau opuntia ficus indica bisa digunakan karena kuat perakarannya. Proses sambung kaktus harus cepat dilakukan sebelum bekas potongan mengering agar menempel sempurna.
      Ada banyak cara sambung kaktus, namun metode sambung rata dan sambung serong paling banyak dilakukan. Prosesnya hampir sama, potong rata atau serong batang induk dan batang atas dari jenis yang berbeda. Cara cepat tempelkan dan perkuat dengan tali atau benang.
Sambung kaktus terlihat berhasil jika terjadi pertumbuhan pada batang atas dan tali pengikat bisa dilepas.

Hal –hal yang perlu dipersiapkan :
  • Peralatan : Pisau tajam, sarung tangan, karet gelang, dan garden sprayer
  • Bahan : alkohol 70% untuk mensterilkan pisau. Batang bawah (understeam) dalam pot, dan induk batang atas (entres) yang beranak/tunas banyak, larutan fungisida pencegah busuk batang
SYARAT TUMBUH
     Syarat tumbuh tanaman kaktus antara lain : berada pada ketinggian 1200 mdpl, suhu udara berkisar antara 160-340C. Untuk perkecambahan biji (benih), membutuhkan suhu antara 260-350C. Khusus untuk kaktus hibrida hasil penempelan, dapat tumbuh di daerah pegunungan bersuhu 160-240C. Dapat pula hidup di dataran rendah bersuhu panas, tetapi menyebabkan warna batang cenderung kusam. Kelembaban udara (rH) berkisar antara 30%-90%. Curah hujan rendah, 60 mm/bulan. Intensitas penyinaran 50-80%.
PERBANYAKAN TANAMAN
     Tanaman kaktus dapat diperbanyak dengan menggunakan dua cara, antara lain :
 1. Perbanyakan Generatif
Kaktus dapat diperbanyak dengan menggunakan biji yang telah diseleksi terlebih dahulu.
2. Perbanyakan Vegetatif
Perbanyakan vegetatif kaktus dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Stek batang atau cabang
Perbanyakan ini bertujuan untuk memproduksi batang bawah.
b. Anakan
Jenis kaktus yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah kaktus yang berukuran bulat dan pendek.
c. Penyambungan (Grafting,Enting)
Prinsip penyambungan adalah menggabungkan dua jenis kaktus untuk memperoleh tanaman baru yang berkualitas baik dan memiliki harga jual yang tinggi.
Adapun metode penyambungan yang dilakukan antara lain:
- Metode sambung rata (Flat Grafting)
- Metode sambungan celah atau belah (Split Garafting)
- Metode sambungan serong (Side Grafting)
MEMPERBANYAK KAKTUS DENGAN CARA GRAFTING
  • Menyiapkan media tanam dan pot
  • Mengisi pot dengan media tanam dan menempatkan pot
  • Memilih induk batang bawah (understeam)
  • Menanam batang bawah
  • Memilih induk batang atas (entres)
  • Memotong bahan batang atas dari induknya
  • Menempelkan batang atas pada batang bawah
TEMPAT TANAM
     Tempat yang digunakan untuk tanaman adalah pot. Pot yang digunakan antara lain terbuat dari : tanah liat, plastik, semen, keramik, kaca dan lain-lain.
MEDIA TANAM
     Media tanam yang dapat digunakan untuk tanaman kaktus dapat dikombinasikan dengan bahan-bahan yang tersedia
  • tanah porous
  • pupuk organik/kompos matang
  • pasir kasar, pasir kali,
  • batu kapur bubuk
  • potongan pakis
  • arang kayu bubuk
(misal, pasir sungai bersih, humus tua, pupuk kandang/kompos matang, dengan perbandingan 2 : 1 : ½ ).
Media tanam alternatif yang dapat digunakan, antara lain :
a. Pupuk kandang
b. Sekam padi
c. Pasir
PENANAMAN
Penanaman kaktus dimaksudkan untuk memindah tanamkan bibit kaktus dari persemaian atau dari pot kecil ke pot besar untuk tujuan pemeliharaan secara permanen.
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan tanaman meliputi :
1. Penempatan pot tanaman
2. Penyiraman
3. Pemupukan
4. Sanitasi dan Repotting
HAMA
Hama yang sering yang sering menyerang tanaman kaktus adalah :
1. Kutu sisik (Pseudococcus s.)
2. Kutu batok (Aspidiotus sp.)
   3. Kutu wol (Dactylopius tomentosus)
Hama tersebut dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida dengan dosis yang disesuaikan dengan ketentuan Good Agribisnis Practises (GAP).

Sumber : BPPT Lembang, Erik_Kaktus Lembang – Bandung  http://mykaktus.multiply.com/journal/item/4

Minggu, 05 Juni 2011

Kaktus


        Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun.Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. 

Habitat

Hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun. Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang rumput kering, hutan meranggas, atau padang rumput.Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.

Morfologi

Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya.Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu.Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik.Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari).Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam.Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora.Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga



Hama dan penyakit

Penyakit yang umumnya menyerang kaktus disebabkan oleh bakteri dan cendawan. Infeksi akibat bakteri dan cendawan dapat menyebar dengan cepat sehingga perlu dilakukan pembuangan bagian yang terinfeksi kemudian dilakukan pencangkokan. Hama yang sering menyerang kaktus adalah tungau (Tetranychus urticae) dan kutu yang menghisap cairan kaktus. Kerusakan bagian tertentu dari kaktus juga dapat disebabkan terbakarnya jaringan akibat sinar matahari. Apabila kaktus yang biasa diletakkan di tempat teduh secara tiba-tiba dipindahkan ke lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung maka akan timbul perubahan warna menjadi putih atau coklat pada bagian yang terekspos oleh sinar matahari.

Kegunaaan kaktus bagi manusia

Berbagai jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan, salah satunya adalah Opuntia. Spesies ini banyak dikultivasi untuk diambil buah dan batang mudanya. Buah Opuntia banyak diolah menjadi selai yang disebut queso de tuna Sementara itu, batang muda Opuntia yang dikenal sebagai nopalitos akan dikuliti dan digoreng, dikukus, atau diolah menjadi acar dalam cuka asam-manis. Sekarang ini, Opuntia juga masih dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kosmetik, dan obat-obatan. Dulunya, spesies kaktus Carnegiea gigantean dimanfaatkan sebagai bahan dasar tepung untuk pembuatan roti. Namun tepung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan karena masyarakat lebih menyukai tepung dari jagung. Bagian akar dari Echinocactus platycanthus juga diolah dalam cairan gula untuk dijadikan permen. Bagian akar berkayu ataupun pembuluh vaskular yang mengandung lignin dari kaktus juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan bakar.


sumber ; http://id.wikipedia.org/wiki/Kaktus